Dampak Pelebaran Jalan

Sragen – Pemkab Sragen mendukung sepenuhnya rencana pelebaran jalan nasional Solo – Sragen oleh pemerintah pusat. Jalan tersebut juga merupakan jalur utama antar provinsi di Pulau Jawa, terutama untuk Jakarta – Surabaya.

“Pemkab Sragen mendukung jika jalan Solo – Sragen diperlebar. Sehingga bisa memperlancar arus lalu lintas,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sragen, Heru Martono, Kamis (15/9).

Heru menyatakan, ruas jalan nasional tersebut selama ini dilalui oleh segala jenis kendaraan, termasuk kendaraan kelas berat. Kepadatan arus lalulintas sering terjadi pada pagi dan sore hari. Terlebih pada waktu pagi di saat jam-jam berangkat sekolah atau kerja.

Namun karena merupakan ruas jalan nasional, sehingga jalur Solo – Sragen menjadi kewewenangan pemerintah pusat.

Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Palur-Sragen-Mantingan dan Tawangmangu pada Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jalan Nasional (SNVT PJN) Wilayah II Jawa Tengah, Yanuar Dwi Putra mengatakan, pelebaran jalan Solo – Sragen – Surabaya bakal dilanjutkan pada tahun 2017.

Tahun depan, pelebaran akan dilanjutkan sepanjang satu kilometer. Yakni dari arah Waru Kebakkramat ke arah Grompol. Sedangkan tahun 2018 juga direncanakan sepanjang satu kilometer. Rencananya untuk jalan nasional Solo-Sragen memang akan terdiri dua jalur empat lajur.

karena ada proyek tersebut maka Smp N 1 Masaran terkena dampaknya walaupun tidak semuanya terkena , akan tetapi sangat menggangu sekali proses belajar mangajar bagi Guru dan siswa SMP N 1 Masaran.
ujar Kepala Sekolah Smp N 1 Masaran Bp. Ramelan S.Pd, M.Pd